Assalamualaikum...
Permisi, ini punya niatan untuk nulis lagi.. Terakhir nulis 2010 brrti udah 9 Tahun.
Lebih dari apa yang sudah ak jalanin 9 Tahun ini....seperti 2 tulisan ak sebelumnya mengenai ujian dalam bentuk "sakit" tapi ak lebih senang nyebutnya bonus 😊
ya..ak bakal nulis tentang tambahan Bonus yang ak terima 3 tahun lalu..."Hyperthyroidism".
Sebenarnya jauh sebelum ak dapet bonus Sinusitis (tulisan ak mengenai bonus sebelumnya hee), ak lebih dulu sudah melakukan Operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau tiroidektomi, tepatnya tahun 2008. Dikarenakan kelenjar tiroid ak sebelah kanan terdapat benjolan padat (Tumor Thyroid). Operasi tiroid ini bersifat Parsial. Disebut parsial karena hanya sebagian jaringan kelenjar yang diangkat.
Sebelum ak bahas mengenai Hipertiroid (tingginya kadar hormon tiroksin di dalam tubuh). kita kenalan dulu dengan tempat yang menghasilkan Hormon Tiroksin yakni Kelenjar Tiroid.
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya. Kelenjar tiroid sendiri menghasilkan dua hormon yakni Triiodotironin (T3) dan Tiroksin (T4).
Kinerja kelenjar tiroid dikendalikan oleh otak, tepatnya oleh kelenjar hipofisis (pituitary) dan hipotalamus. Ketika tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan hormon tiroid, otak akan merangsang kelenjar tiroid untuk menyesuaikan kinerjanya agar kadar hormon tersebut kembali seimbang.
Nah dari penjelasan dokter dan dari beberapa informasi yang kudapat baik ngegugling, nangkring di gramed, sampai ngeyoutube. Hipertiroid yang aku alami ini besar kemungkinan terjadi dikarenakan dulunya sudah pernah menjalani Operasi pengangkatan kelenjar tiroid dan sekarang muncul lagi yang disebut Nodul tiroid (Nodul tiroid adalah benjolan padat atau berisi air yang terbentuk dalam kelenjar tiroid. Benjolan yang ada pada tiroid aku kali ini berupa kista. Nodul tiroid jarang menyebabkan gejala, sehingga umumnya hanya terdeteksi saat penderitanya menjalani pemeriksaan kesehatan umum. Namun apabila nodul yang tumbuh berukuran besar, kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas atau menelan.Terkadang nodul tiroid dapat memproduksi hormon tiroksin sehingga menimbulkan gejala hipertiroidisme).
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroksin di dalam tubuh sangat tinggi. Hormon tiroksin dihasilkan oleh kelenjar tiroid, dan berperan dalam berbagai proses metabolisme. Oleh sebab itu, gangguan pada hormon ini akan menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.
Hipertiroidisme lebih cenderung terjadi pada wanita. Kondisi ini bisa muncul pada usia berapapun, termasuk ketika masih anak-anak. Tapi biasanya muncul ketika memasuki usia 20-40 tahun.
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroksin di dalam tubuh sangat tinggi. Hormon tiroksin dihasilkan oleh kelenjar tiroid, dan berperan dalam berbagai proses metabolisme. Oleh sebab itu, gangguan pada hormon ini akan menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.
Hipertiroidisme lebih cenderung terjadi pada wanita. Kondisi ini bisa muncul pada usia berapapun, termasuk ketika masih anak-anak. Tapi biasanya muncul ketika memasuki usia 20-40 tahun.
Aku sendiri dinyatakan Hipertiroid oleh dokter setelah melakukan tes Hormon Tiroid di lab. atas rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam.
yang buat aku sampai bertemu dokter spesialis penyakit dalam dikarenakan aku mengalami beberapa gejala-gejala yang umumnya ditemukan pada penderita hipertiroidisme, diantaranya :
- Hiperaktif = Ak menjadi tidak akan bisa diam, suka banget jalan, ngobrol, olah raga, nongki, baca buku...pkoknya hari ku panjaangggg...
- Dipenuhi perasaan cemas = ak jadi mikirin semua semua hal secara detail dan ketakutan berlebih, cemas utk semua hal...kalo udah gini sesekali ak ngerasa sakit banget di bagian kepala belakang.
- Mudah marah dan emosional = ak jadi berubah dari yang sebelumnya apa aja di tahan sendiri, skrg terkadang jadi org yang gampang emosian, belum lagi kalo emosionalnya lagi pengen sedih, ini bisa nangis sepanjang hari dan gak bisa berenti, sedih akutu.
- Insomnia atau kesulitan untuk tidur pada malam hari = SETIAP MALAM. selelah apapun, seberat apapun hari aku, ak kesusahan untuk tidur malanya
- Konsentrasi menurun = ini yang buat sedih sama diri sendiri, karena jadi kendala terus tiap kerja hee
- Berkeringat secara berlebihan dan sensitif terhadap suhu panas = iyes ini yang paling pertama buat ak ngeh kalo ada yang salah dengan badan aku, bayangin, dalam semalam ak biasa 2 sampe 3 kali ganti baju karena keringatannya sampe yang basah sebasah basahnya org abis nyebur, ak juga gak tenang kalo gak di ruangan ber-ac. Panas, telapak tangan ma kaki basah, ini ak siasatin dengan ngegenggam gelas yang berisi batu es, biar rada adem. ak juga mesti rajin2 ganti baju karena sering biang keringat gtu. Aku tenang jika di ruangan ber-ac atau kipasan sepanjang hari, tapi abis itu sinusitis aku kambuh...dilema aku yang dapat bonus Sinusitis dan Hipertiroid. Bonusnya lagi ak jadi sering istigfar dan banyak banyak bersyukur untuk selalu sabar :)
- Pembesaran kelenjar tiroid yang menyebabkan terjadinya pembengkakan pada leher = iyas ini yang buat drop, karena keluarga jadi ikutan panik waktu muncul lagi benjolan yang hampir sama seperti benjolan yang akhirnya ak harus di operasi 11 tahun lalu, benjolan di sebelah kiri leher ak, setelah ct-scan dokter mendiagnosis ini adalah kista tiroid dengan diameter sekitar 2 cm, namun alhamdulillah setahun lalu ak ct-scan kembali ukurannya mengecil dan nyaris tidak terlihat.
- Palpitasi atau denyut jantung yang cepat dan/atau tidak beraturan = ak sering menghelaaa napas panjang dan nenangin diri, kadang meluk badan sendiri kalo ngerasa detak jantungnya cepet bgt.
- Tremor atau gemetaran = kalo yang ini liat aja dari medsos ak yang lebih sering majang foto diri yang di fotoin orang, karena hasil foto yang ak jepret sendiri lebih sering BLUR....gak fokus, atau ak yang gak suka menulis karena mo nulis ssuatu aja tangan gemeteran kayak mo nulis surat cinta pertama euy....haha
Sebenarnya tidak itu saja gejala hipertiroid, namun hanya gejala-gejala di atas yang ak alamin.
Berobatnya pun rada mesti banyak sabar karena banyak dokter yang ak temuin dan mesti kesana kemarin, di Jayapura awalnya ak ke Dokter Umum, setelah mendengar keluhan dan melihat benjolan di leher ak, ak di arahin ke dokter spesialis bedah di dokter bedah ak di rekomendasikan untuk rontgen dan ct-scan setelah nerima hasil ak di rujuk ke dokter Spesialis penyakit dalam, oleh dokter Sp. PD ak di arahin untuk ngecek T3 T4 di laboratorium, akhirnya mendapat kesimpulan ada kista tiroid dan terindikasi hipertiroid
Untuk memastikan seminggu kemudian ak berobat ke RS JIH Yogyakarta, atas rekomendasi dr. Ibe teman rasa sodara, ak direkomendasikan ke dr. R.Bowo Pramono, Sp.PD, KEMD (K), oleh dr Bowo ak kembali di arahakn untuk ngelab, ct-scan, rontgen, rekam jantung.
Small Cyst thyroid sinistra
Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan:
Pemeriksaan fungsi tiroid
Pemeriksaan fungsi tiroid adalah pemeriksaan darah yang dilakukan untuk mengetahui kadar thyroid-stimulating hormone/TSH (hormon yang merangsang kelenjar tiroid) dan kadar hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, yaitu triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4).
Fungsi hormon perangsang kelenjar tiroid atau TSH adalah mengendalikan produksi tiroksin dan triiodotironin. Pada penderita hipertiroidisme, kadar TSH umumnya rendah, sedangkan kadar tiroksin dan triiodotironin menjadi tinggi.Terkadang, hasil pemeriksaan ini memperlihatkan kadar TSH yang rendah, namun kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid tetap normal. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah hipertiroidisme subklinis. Kondisi ini tidak selalu ditandai gejala dan perlu terus dimonitor untuk menghindari risiko penyakit tulang atau jantung. Hipertiroidisme subklinis biasanya pulih dengan sendirinya dalam waktu sekitar dua bulan. Meskipun tidak memerlukan pengobatan, penderita hipertiroidisme subklinis tetap harus melakukan pemeriksaan fungsi tiroid secara rutin, untuk memantau kondisinya.
Selain pemeriksaan fungsi tiroid, pemeriksaan laju endap darah (LED) juga biasa dilakukan untuk memeriksa seberapa cepat sel darah merah mengendap di dasar tabung uji. Jika sel darah merah mengendap dengan cepat, maka ada kemungkinan terdapat peradangan pada kelenjar tiroid.
Jika diperlukan, pemeriksaan pendukung seperti pengecekan kadar trigliserida dan kolestrol juga dapat dilakukan.
Pencitraan tiroid isotop (thyroid scan)
Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan setelah pasien dipastikan menderita hipertiroidisme. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi apa yang mendasari terjadinya hipertiroidisme. Dalam pencitraan thyroid scan, pasien diminta untuk menelan suatu bahan yang mengandung zat radioaktif, dengan intensitas sangat rendah, sehingga tidak membahayakan tubuh. Yang paling umum digunakan adalah radioactive iodine. Setelah itu, dilakukan pemindaian untuk mengetahui berapa banyak isotop radiaktif yang diserap oleh kelenjar tiroid, selain juga untuk melihat bentuk kelenjar.Jika isotop yang diserap oleh kelenjar tiroid cukup rendah, maka kondisi yang mungkin mendasari hipertioidisme adalah tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid), asupan yodium yang tinggi, atau kanker tiroid. Tapi jika kelenjar tiroid menyerap banyak isotop, kemungkinan besar penyebab hipertiroidisme adalah nodul tiroid atau penyakit Graves.
Pemindaian
Jika diperlukan, dapat dilakukan pemindaian seperti CT scan, MRI, dan USG, untuk mengetahui ukuran dan ketebalan kelenjar tiroid, serta risiko tumor.
Nah setelah ak di diagnosis Hipertiroid, ak lantas gak drop atau bersedih, ak malah bersyukur bisa tau lebh awal dan menurut dokter hipertiroid yang ak alami bersifat ringan, hal ini berdasarkan hasil uji lab terhadap hormon T4 dan TSHS ak yang mendekati normal walaupun agak tinggi dikit.
Sekarang, tiap tahun ak rutin cek lab untuk hormon tiroid, ct-scan untuk ngecek ukuran kistanya dan konsultasi ke dokter.
aku juga mulai tau tau diri untuk bonus yang ak terima dari Allah, tidak semua aktifitas bisa ak lakukan sesuka hati aku aja, ada badan yang harus perhatikan kemampuannya. Ada otak yang gak terus terusan bisa ak paksa.
toh dokter aku tidak memberikan ak obat, obat nya hanya bahagia..santai aja..banyak istirahat :)
alhamdulillah dari tahun ke tahun gejala-gejala hypertiroid ak berkurang.
Allah SWT beri aku ujian lengkap dengan kunci jawabannya yakni sabar dan kuat.
Allah SWT beri aku sakit lengkap dengan obatnya yakni orang tua yang selalu jadi penyemangat, dokter yang baik, keluarga yang selalu support, sahabat yang perhatian.
Alhamdulillah yaa Allah...❤
ak cinta mama bapak ❤
aku gak tau nantinya tulisan ini mereka baca atau tidak, ak berterimakasih kepada :
- dr. R.Bowo Pramono, Sp.PD, KEMD (K) - RS "JIH" Yogyakarta
- Harsinen Sanusi dr SpPD - Makassar - Sulawesi Selatan
- dr. Irwan Saputra Batubara - London (terimakasih untuk 24 Jam bisa ak ganggu by WA setiap keluhan apa saja yang ak alami )
- Keluarga ku tercinta, kaka2 dan adek noy, yang pada setia nemenin berobat kesana kemari ❤
- Sahabat terkasih yang selalu mengiyakan kebahagianku diatas segalanya, Minu, Ibe, Oci, Eye, Eti, Oneng, Aya, Kejiak,
info lengkap mengenai Hipertiroid aku baca di https://www.alodokter.com/hipertiroidisme